Senin, 29 November 2010

JANGAN TERJADI LAGI DI PON 2012

Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII  sebentar lagi akan berlangsung. dimana natinya akan dilaksanakan di provinsi Riau. Pada kejuaraan ini provinsi sumatra barat rencananya akan menurunkan pembalap-pembalap andalannya. dimana dalam perkiraan ada beberapa pembalap yang akan di jadikan balon. diantaranya pembalap senior kita, yaitu Ivon Nanda dan ivan nando yang berasal dari kota Payakumbuh, kemudian ada beberapa pembalap ternama lainyna seperti Ari Atmanegara dari padang, renggi lukman dari sijunjung, kemudian juga ada Aris k dari padang, yudi nesya dari dharmasraya, dan banyak lagi yang lainnya. disini mereka akan di seleksi melalui porprov, atau yang lebih kita kenal lagi dengan sebutan porda.
Kalau kita mengingat-ingat acara pekan olah raga ini. pada tahun 2008 yang di adakan di Samarinda lalu acara ini berbuntut masalah. dimana 3 pembalap yang mewakili sumatra barat ini di cabut KIS nya gara-gara ketiga pembalapnya harus mengembalikan wearpack atau baju balap yang digunakan di PON. Konon, properti itu diminta kembali oleh KONI. Saat itu, Sumbar diwakili Ivon Nanda, Ari Atmanegara dan Aris K.
ini semua penegasan dari permintaan ketua Pengda IMI Sumbar Is Prima Nanda.




namun tak hanya itu, manager PON yang dijabat Faisal Taru dipersoalkan. kemudian Faisal pun dinonaktifkan sebagai pengurus Pengda IMI. diman Faisal yang sebelumnya menjabat menjadi Kabid Olahraga, Faisal dianggap membela para pembalap. Faisal mengatakan “Saya sudah konfirmasi ke KONI. Nyatanya, tidak ada permintaan barang kembali dari KONI. Ketua juga tidak bisa menunjukkan surat dari KONI itu,” kata Faisal. “Pengembalian wearpack PON ini hanya di Sumbar saja. Di Pengda lain, menjadi mili pembalap,” tutur Torang Renaldi manajer Suzuki RJC Riau, dimana Ivon Nando dulunya bergabung dengan team tersebut. dengan akan berlangsungnya PON mendatang, hal ini sangat di wanti2 oleh para pembalap dari sumatra barat. para pembalap takut nantinya permasalahan yang serupa akan terjadi kembali, dan berbuntut pencabutan KIS. sebenarnya tindakan tersebut akan meberikan dampak kerugian pada pengda IMI sendiri. dimana para pembalap yang berprestasi tersebut tidak bisa berkarir lagi, mereka juga tidak bisa mengembangkan prestasi yang nantnya juga akan menguntungkan bagi daerah. ada hal yang lebih merugikan lagi, yaitu para pembalap bisa saja mendapatkan KIS dari provinsi lain. seperti pada saat ini, ada orang pembalap asal sumatra barat (PAYAKUMBUH) yang mnggunakan KIS dari provinsi tetanngga. hal ini sangat membuat pengda IMI rugi nantinya. dimana nantinya pembalap itu belum tentu di izinkan untuk turun di PON dengan menggunakan nama sumattra barat. hal itu di karenakan karna pembalap tesebut bukan memakai KIS dari sumtra barat, dan pengda IMI daerah dimana KIS pembalap itu di buat juga dengan pasti tidak akan mebiarkannya. dengan jelas dan sangat pasti akan dipertahankan. klo hal ini terjadi siapa nantinya yang akan rugi? Kita juga kan! hanya karna keteledoran hal sedikit itu saja kita bisa rugi besar.




dalam perhitungan urusan atlet. memang apa yang telah di berikan kepada atlet untuk bertanding sudah menjadi milik atlet. ini sudah ada dalam anggaranya, karna setiap bidang tertentu sudah di alokasikan dananya oleh KONI setempat. bukan hanya itu di cabang-cabang lain juga dapat kita lihat hal seperti itu. bahkan jauh-jauh hari sebelun pertandingan, pemenuhan gizi atlet sudah menjadi tanggungan dari pemerintah masing-masing. jadi klo kejadian semacan itu terulang lagi jelas pengda IMI juga akan bersiap untik menghadapi resiko terburuk. coba kita bayangkan, jika ada perlombaan nantinya. pembalap yang KIS nya dicabut tersebut ikut serta balalpan di provinsi tempat tinggalnya sendiri. kemudian pembalap tersebut mendapat posisi teratas, daerah asal pada nantinya yamng akan disebutkan sesuai debgan terbitan KIS nya. ap kita tidak akan malu nantinya. terlebih pula pada saat berlaga di event yang lebih bergengsi. dimana orang yang tau pasti akan kagaet. untuk itu marilah kita segenap para pencinta balap motor hendaknya memikirkan hal yang mungkin dianggap sepele tersebut di pedulikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar